• -
  • -

karya Amirah Hisanah Rosyanna Putri Nugroho

ig@amirahhisanah

       Akan ku tulis kembali kisahku di dalam sebuah cerpen ini. Cerita yang ku alami di waktu itu, masih belum terselesaikan. Dan, di dalam cerita ini, akan ku tulis peristiwa-peristiwa yang kualami hingga aku masuk ke rumah sakit kembali.

Pagi yang indah berseri, di ruang makan, aku, Mami, dan Papi, sarapan bersama di meja makan. Sejujurnya, aku sangat senang. Karena untuk pertama kalinya aku sarapan bersama kedua orang tuaku. Di sudut ruang makan, Bi Darmi menyunggingkan segaris senyum, melihat betapa bahagianya aku di pagi itu.

Saat sarapan berlangsung, aku berniat mengajak Mami dan Papi untuk joggging bersama. Akan tetapi, Mami dan Papi masih saja sibuk dengan pekerjaannya. “Mi, Pi, kita…. .” Belum sempat aku melanjutkan perkataanku, tiba-tiba terdengar suara derit telepon di ponsel milik Papi. “Sebentar ya, sayang,” kata Papi. Papi lalu berbicara di telepon dengan seseorang.

Aku pun menunggu Papi dengan sabar. Namun, setelah Papi menutup teleponnya, Papi memberitahu kepada Mami bahwa mereka harus cepat berangkat ke toko. Keyla merasa sedih. Bukankah waktu itu Mami pernah bilang bahwa mereka akan selalu ada untukku? Tapi kenapa sekarang terjadi lagi seperti sebelumnya? Keyla sangat kecewa.

Setelah pamit dan mencium keningku, Mami berpesan agar aku meminum obat. Setelah itu, Mami dan Papi bergegas berangkat ke toko dengan menggunakan mobil. Tinggallah aku sendiri di meja makan besar itu. Aku memasang wajah sedih. Bi Darmi lalu datang untuk menenangkanku.

Selesai sarapan, aku beranjak ke kamarku yang sangat sederhana. Kamarku yang bernuansa merah muda itu terlihat seperti perpustakaan. Banyak buku yang diatur sangat rapi di sebuah rak besar. Selain itu, kamarnys sangat bersih. Setelah menyalakan AC, aku mengambil ponsel milikku di atas laci meja. Aku lalu melakukan panggilan di telepon kepada Syela, sahabatku. Setelah diangkat, aku langsung bercerita kejadian yang kualami pagi tadi. Dengan sabar, Syela mendengarkan. Sebagai sahabat yang baik, Syela akan selalu ada untuk Keyla. Baik itu dalam keadaan susah maupun sedih. Syela siap menjadi pendengar yang baik jika Keyla ingin curhat dengannya.

 

Lama sekali kami berdua mengobrol di telepon. Hingga di tengah perbincangan, Syela memberitahukan kepadaku bahwa malam ini, sehabis shalat Maghrib nanti, diadakan pengajian untuk anak-anak di Masjid komplek . Syela mengajakku untuk ikut. Aku pun sangat menyeetujuinya.

Malamnya, Syela menjemputku di rumah. Bi Darmi berpesan agar aku berhati-hati ketika di jalan. Takut penyakitku akan kambuh. Aku mengangguk dan menuruti pesan Bi Darmi.

Sampai di Masjid, seorang ustadzah cantik memulai pengajian itu. “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” Anak-anak yang berada di pengajian itu dengan kompak mwenjawab salamnya. “Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.”

“Anak-anakku sekalian, perkenalkan nama ustadzah, Ustadzah Aisyah. Kalian bisa memanggil ustadzah dengan sebutan Kakak Ustadzah ya,” kata Ustadzah Aisyah memperkenalkan diri. Kemudian, satu persatu Kakak Ustadzah Aisyah bertanya nama masing-masing anak. Ketika tiba giliranku, aku langsung menyebutkan namaku. Setelah semua anak telah menyebutkan namanya, Kakak Ustadzah Aisyah memulai pengajian.

Tema pengajian pada malam hari ini adalah berbakti kepada kedua orang tua. Aku mendengarkan dengan penuh perhatian. Kakak Ustadzah menjelaskan, jika kita ingin berbakti kepada kedua orang tua, kita harus taati perintahnya. Sebelum kedua orang tua menyuruh, kita mengerjakannya terlebih dahulu. Selama kita masih memiliki orang tua, kita doakanlah mereka dan meminta ridho kepada keduanya.

Kemudian, aku memberanikan diri mengangkat salah satu tanganku untuk bertanya. “Kakak Ustadzah, saya boleh bertanya?” Tanya Keyla. “Silahkan, Keyla!” Kakak Ustadzah Aisyah memepersilakan. “Kakak Ustadzah, apakah kita agar bisa membahagiakan kedua orang tua kita di dunia dan akhirat?” Tanya Keyla. “Bagus sekali pertanyaan dari Keyla. Kalau kalian ingin membahagiakan kedua orang tua kalian, kalian harus memiki semangat untuk menjadi Penghafal Quran yang taat. Taat kepada Allah, kepada Rasul-Nya, dan taat kepada kedua orang tua. Apakah kalian tahu, ganjaran bagi para penghafal Quran di surga kelak? Mereka akan memakaikan sebuah mahkota surga beserta jubahnya kepada kedua orang tua mereka. Selain itu, doa para Penghafal Quran itu adalah doa yang dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Asalkan kalian harus istiqamah menjalaninya. Insya Allah, kalian semua adalah calon para Penghafal Quran. Aamiin Ya Rabbal Alamin.” Jelas Kakak Ustadzah Aisyah panjang lebar. “Jadi, apakah Keyla sudah paham?” Tanya Kakak Ustadzah Aisyah kemudian. “Alhamdulillah, paham Kakak Ustadzah,” jawabku sambil tersenyum.

Setelah pengajian selesai, aku pulang bersama Syela dan Kakak Ustadzah Aisyah. Dalam perjalanan pulang, aku berkata pada Kakak Ustadzah Aisyah bahwa aku ingin belajar menghafal Al Quran. Kakak Ustadzah Aisyah sangat senang sekali mendengarnya. Kakak Ustadzah bilang, jika aku ingin belajar menghafal Al Quran dengannya, setiap selesai pengajian aku boleh menyetorkan hafalan kepadanya. Syela pun ingin ikut belajar Al Quran bersamaku. Aku senang bisa menghafal Al Quran bersama-sama dengan sahabatku.

Lalu, tiba-tiba saja, mendadak penyakitku kambuh. Aku merasa sangat pusing dan langsung tak sadarkan diri. Kakak Ustadzah dan Syela segera mencari pertolongan warga yang berada di sekitar lingkungan itu. Aku pun dibawa ke rumah.

Sampai di rumah, Bi Darmi sangat panik melihat kondisiku yang tidak sadarkan diri. Lalu, Bi Darmi segera meminta suaminya, Pak Amin untuk memanaskan mobil. Kang Cecep, anak Bi Darmi dan Pak Amin segera mengangkatku ke dalam mobil. Syela berkata pada Bi Darmi bahwa ia akan menyusul ke rumah sakit bersama kedua orang tuanya. Mereka bergegas menuju rumah sakit dengan mobil yang dikendarai Pak Amin. Bi Darmi meminta Kang Cecep untuk mengabari kedua orang tua Keyla. Kang Cecep pun dengan sigap langsung melaksanakan perintah.

Tak lama, setelah aku dilarikan ke rumah sakit, aku segera mendapat penanganan dokter. Dan kondisiku sedang kritis. Selang beberapa menit, kedua orang tuaku datang. Mereka mentapku dari kaca jendela kamar dengan wajah sedih dan sangat menyesal. Karena tak sempat mendengarkan perkataanku saat sarapan tadi pagi. (Bersambung)

  • 7:00 am - 6:00 pm

Nomor              : MTs.i/85/V/S.16/290/XII/2020

Lamp.               : 1 lembar

Hal                  : Pengambilan Raport Semester Ganjil

 

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Orang Tua/Wali Siswa-Siswi MTs. Al Kautsar Depok

di-

Tempat

 

Assalaamualaikum Wr. Wb.

 

Salam silaturrahmi, semoga Bapak/Ibu sekeluarga senantiasa sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin, Yaa Robbal Aalamiin.

 

Sehubungan telah berakhirnya kegiatan Penilaian Akhir Semester (PAS) semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021, maka dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

 

  1. Pengambilan Laporan Hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil:

a). Kelas 7,8, dan 9 Fdc + Tfz : Hari Jumat, 18 Desember 2020 (pagi)

  1. b) Kelas 7 Reguler : Hari Jumat, 18 Desember 2020 (siang)

b). Kelas 8 + 9 Reguler            : Hari Sabtu, 19 Desember 2020

 

Bapak/Ibu dimohon untuk mengambil rapot tersebut di Gd. 1 MTs. Al Kautsar Depok Jl. Barito Raya No. 6 Depok (Ruang Kelas dan jadwal jam pembagian Raport terlampir). Dalam pembagian raport dimohon dengan sangat untuk senantiasa melaksanakan prosedur protokoler kesehatan.

 

  1. Syarat pengambilan raport : telah melunasi seluruh kewajiban biaya administrasi sekolah. Bagi Bapak/Ibu yang ingin melunasi biaya administrasi tersebut dipersilahkan untuk melunasinya di bagian Tata Usaha dengan tetap mematuhi protocol kesehatan atau melalui transfer bank.

 

  1. Sesuai Kalender Pendidikan Kementrian Agama, insya Allah kegiatan pembelajaran semester 2 (genap) tahun pelajaran 2020/2021 akan dimulai pada hari Senin, tanggal 4 Januari 2021.

 

Demikian surat ini disampaikan. Atas segala perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan Alhamdulillah dan terima kasih.

 

Wassalaamualaikum Wr. Wb.

Depok, 16 Desember 2020

a.n Kepala Madrasah,

Wakamad Bidang Kurikulum,

Drs. Ali Murod Hadiyanto, MM                      

NIP. 196507232005011002

JADWAL PENGAMBILAN RAPORT SEMESTER GANJIL
MTS. AL KAUTSAR DEPOK
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
NO HARI, TANGGAL WAKTU KELAS SESI NO. ABSEN TEMPAT KETERANGAN
1 Jum’at, 18 Desember 2020 08.00-09.00 7.1 F 08.00-08.20 1 – 7 7.3 F 1. Wajib mematuhi protokoler kesehatan (memakai masker, cek suhu badan, cuci tangan, menjaga jarak) apabila tidak memakai masker, tanpa mengurangi rasa hormat Bapak/Ibu tidak diperkenankan masuk ke area madrasah.
08.20-08.40 8 – 14
08.40-09.00 15 – 21
7.2 F 08.00-08.20 1 – 7 8.2 F
08.20-08.40 8 – 14
08.40-09.00 15 – 21 2. Mohon datang tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan.
7.3 T 08.00-08.20  1 – 7 8.3 F
08.20-08.40  8 – 14
2 09.20-10.20 8.1 F 09.20-09.40  1 – 8 7.3 F 3. Tidak diperkenankan berkerumun di sekitar area madrasah.
09.40-10.00  9 – 16
10.00-10.20  17 – 24
8.2 F 09.20-09.40  1 – 6 8.2 F 4. Tempat pengambilan raport semester ganjil semuanya  terpusat di Gd.1 (Jl. Barito Raya, Depok Timur).
09.40-10.00  7 – 14
10.00-10.20  15 – 23
8.3 F 09.20-09.40  1 – 6 8.3 F
09.40-10.00  7 – 14
10.00-10.20  15 – 22
8.4 T 09.20-09.40  1 – 6 8.1 F
09.40-10.00  7 – 11
3 10.20-11.20 9.1 F 10.20-10.40  1 – 7 7.3 F
10.40-11.00  8 – 17
11.00-11.20  18 – 26
9.2 F 10.20-10.40  1 – 7 8.2 F
10.40-11.00  8 – 17
11.00-11.20  18 – 25
9.3 F 10.20-10.40  1 – 7 8.3 F
10.40-11.00  8 – 17
11.00-11.20  18 – 25
4 13.15-14.15 7.4 R 13.15-13.35 1 – 12 7.3 F
13.35-13.55 13 – 24
13.55-14.15 25 – 36
7.5 R 13.15-13.35 1 – 12 8.2 F
13.35-13.55 13 – 24
13.55-14.15 25 – 36
7.6 R 13.15-13.35 1 – 12 8.3 F
13.35-13.55 13 – 24
13.55-14.15 25 – 36

Karya Amirah Hisanah Rosyanna Putri Nugroho

ig@amirahhisanah

Ini adalah sebuah cerita yang kutulis untuk mengungkapkan rasa kebahagiaanku. Ada sebuah hikmah yang kudapat dari cerita yang kutulis ini. Semoga cerita ini dapat menjadi pelajaran yang amat berharga bagi para pembacanya.

Kala itu, aku adalah seorang gadis kelas tiga yang bersekolah di sebuah sekolah elite. Aku mempunyai seorang sahabat. Namanya Syela. Ia telah bersahabat denganku sejak kelas satu. Bersama Syela di sekolah, membuat rasa sedih yang kubawa dari rumah berubah menjadi rasa bahagia.

Istirahat siang ini, aku duduk di salah satu meja kantin sambil menunggu Syela datang membawakan makanan. Tak berapa lama, terdengar suara Syela memanggilku dari jarak dekat. “Keyla,” panggilnya. Aku menengokk ke arahnya. Dan, dengan sengaja, Syela menempelkan secolek es krim ke hidungku. Melihat hidungku yang terkena noda es krim, ia tertawa. Karena aku menyadarinya, aku pun ikut tertawa. Syela lalu membersihkan hidungku dengan tisu.

Meskipun kami suka melakukan tindakan konyol kepada sahabat, tapi kami tetap memiliki rasa tanggung jawab. Setelah itu, aku dan Syela menikmati es krim itu bersama-sama sambil bersenda gurau. Tepat ketika es krim kami habis, aku dan Syela berjalan menuju ruang kelas bersama-sama.

Ketika pulang sekolah, Pak Amin, sopir keluargaku sudah menunggguku di tempat parkir. Sebelum menghampiri Pak Amin, aku pamit puilang kepada Syela. “Syela, aku pulang dulu ya,” pamitku. “Iya, hati-hati, ya, Sampai ketemu besok!” jawabnya sambil melambaikan tangan. Aku membalas lambaiannya.

Lalu, aku menghampiri dimana tempat Pak Amin berada. “Pak Amin,” sapaku. “Eh, Non Keyla. Silahkan masuk, Non!” ujar Pak Amin sedikit terkejut. Beliau membukakan pintu mobil untukku. “Terima kasih Pak Amin,” ucapku. Pak Amin mengangguk. Setelah itu, Pak Amin menyalakan mesin mobilnya dan membawaku pulang ke rumah.

Sepanjang perjalanan, aku melihat kiri-kanan jalan. Pohon-pohon yang rindang berjejer di sepanjang jalan. Aku berharap, ketika sampai di rumah nanti, Mami atau Papi sudah pulang dari luar kota.

Tak terasa, mobil berhenti di halaman depan rumah mewah. Sebelum aku turun dari mobil, seseorang telah membukakan pintu mobilnya terlebih dahulu. Kang Cecep, tukang kebun di rumahku yang membukakan pintunya. Ia lalu berteriak memanggil  ibunya, Bi Darmi. “Ibu, Non Keyla sudah pulang!” teriaknya. Bi Darmi keluar dari rumah sambil membawa sapu. Tampaknya, ia sedang membersihkan rumah. “Non Keyla sudah pulang, sini Bibi bawakan tasnya,” tawar Bi Darmi. “Ngggak perlu Bi, Keyla masih bisa membawanya sendiri. “Oh ya sudah kalau begitu. Makan siangnya sudah Bibi siapkan di meja makan ya Non, setelah ganti baju, Non Keyla bisa makan siang,” kata Bi Darmi. “Iya Bi. Terima kasih ya, Bi Darmi,” ucapku tersenyum. “Iya Non,” Bi Darmi menganggukl sambil membalas senyumnya. Kemudian, aku masuk ke dalam rumah menuju kamarku yang berada di lantai dua.

Selepas berganti pakaian, aku duduk di sebuah meja makan yang besar dan sunyi. Dan hal itu membuat pikiranku teringat pada Mami dan Papi. Mami dan Papi bekerja sebagai pengusaha. Setiap bulan, Mami dan Papi harus keluar kota untuk melhat perkembangan usaha mereka di sana. Aku pun tidak pernah merasakan suasana bersama keluarga seperti yang dialami oleh teman-temanku.

Saat duduk di meja makan, seketika nafsu makanku berkurang. Aku hanya memainkan makanan yang ada di atas piring sambil melamun. Aku merasa sedih bila melihat dua kursi kosong yang berada di depanku. Mami dan Papi terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga tidak pernah mempunyai waktu luang bersama putri semata wayangnya.

Bi Darmi yang sedang menyapu ruang tengah itu, melihat perubahan ekspresi dari wajahku. Ia segera menghentikan pekerjaannya. Beliau bergegas menghampiriku. “Non Keyla,” panggil Bi Darmi. “Eh, Bi Darmi,” aku sedikit terkejut mendengar Bi Darmi memanggilku. “Non Keyla teringat sama Mami dan Papi ya?” tanya Bi Darmi. Aku hanya menganggguk lemah. Bi Darmi lalu mengelus pundakku, simpatik.

Kemudian, ia berbicara padaku, berusaha untuk menyemangatiku. “Sabar ya Non, Bibi tahu, sejak kecil Non Keyla memang tidak pernah berkumpul dengan Mami dan Papi Non Keyla. Sejak kecil, Non Keyla berada di dalam asuhan Bibi. Tapi, Bibi yakin ada sebuah keajaiban yang dapat membuat Non Keyla bisa berkumpul bersama Mami dan Papi. Dan dibalik sebuah peristiwa pasti ada sebuah hikmah yang dapat menjadi sebuah pelajaran berharga.” Bi Darmi tersenyum, kemudian melanjutkan ucapannya. “Mami dan Papi bekerja untuk memenuhi kebutuhan Non Keyla juga. Membayar uang sekolah, memberikan makanan untuk Non Keyla. Jadi, Non Keyla jangan berpikir Mami dan Papi terlalu sibuk sehingga lupa dengan putrinya. Justru, Mami dan Papi bekerja itu, karena selalu ingat kepada Non Keyla. Dan, buktikan kepada Mami dan Papi bahwa Non Keyla bisa sukses walaupun kedua orang tua Non Keyla itu sangat sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.  Bibi juga sudah anggap Non Keyla itu seperti anak Bibi sendiri,” lanjut Bi Darmi sambil tersenyum padaku. Aku pun langsung memeluk Bi Darmi terharu. “Terima kasih ya Bi, sudah menganggap Keyla seperti anak Bibi sendiri,” ucapku dalam pelukan. “Iya Non, sama-sama,” balas Bi Darmi.

Lalu, tiba-tiba, aku merasakan kepalaku sangat pusing. Dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Dan, dalam sekejap aku langsung pingsan.  Bi Darmi sangat terkejut. Lalu, ia cepat-cepat menyuruh suami dan anaknya, Pak Amin dan Kang Cecep memanaskan mobil. Setelah itu, Bi Darmi bersama anak dan suaminya segera membawaku ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, aku segera mendapat pertolongan dokter. Sementara Bi Darmi menghubungi Mami dan Papi yang sedang berada di luar kota. Mami dan Papi sangat syok mendengar kabar itu. Dan mereka bergegas mencari tiket pesawat untuk pulang. Setelah Bi Darmi menghubungi Mami dan Papi, terdengar bunyi derit telepon dari ponselku. Bi Darmi melihat ke layar ponsel. Ternyata yang menelepon adalah Syela. Bi Darmi mengangkat teleponnya.

“Halo, Keyla,” ucap Syela di telepon. “Halo Non Syela,” jawab Bi Darmi. “Bi, apakah ada Keyla?” tanya Syela. “Maaf Non, Non Keyla masuk rumah sakit. “ jawab Bi Darmi seolah tak mampu untuk berkata. “Ya sudah, Bibi kirimkan alamat rumah sakitnya. Nanti Syela menyusul Bibi ke sana,” kata Syela dengan nada panik. Bi Darmi segera menutup telponnya.

Setelah beberapa saat, Bi Darmi dipersilakan untuk menemui dokter di ruangannya. Dan dokter menjelaskan bahwa aku terdiagnosa menderita leukimia. Tak lama, Syela tiba di rumah sakit ditemani seorang sopir. Ia mengahampiri Bi Darmi dengan terburu-buru. “Bagaimana Bi, hasil pemeriksaannya?’” tanya Syela dengan perasaan campur aduk. “Non Keyla tekena penyakit leukimia,” jawab Bi Darmi singkat. Wajahnya terlihat lemas.

Di waktu yang bersamaan, kedua orang tuaku datang dengan wajah takut sekaligus panik. “Bagaimana Bi, hasil pemeriksaan dokter?” tanya Mami. “Non Keyla terkena penyakit Leukimia Bu,” jawab Bi Darmi menahan tangisnya. Mami dan Papi terlihat merasa bersalah. “Ya Allah,” ucap Mami meneteskan air mata. Begitu juga dengan Papi.

Selama di rumah sakit, Mami dan Papi menunggu di samping ranjang tidurku hingga aku sadar. “Keyla, bangun dong sayang, Mami sama Papi sudah ada di sini untuk menemani kamu,” kata Mami di hadapanku yang tengah terbaring lemah. Kemudian, tiba-tiba tubuhku sedikit bergerak dan mulutku hanya mengucapkan dua kata. “Mami, Papi,” ucapku lemah. Mami dan Papi sedikit senang melihatku sudah siuman. “Iya sayang, Mami sama Papi disini. Keyla cepat sembuh ya sayang, Mami sama Papi janji, akan lebih banyak waktu lagi bersama Keyla.” Ujar Mami. Ketika mendengar perkataan Mami itu, aku merasa sangat senang. Dan ternyata, ucapan Bi Darmi beberapa waktu lalu benar. Bi Darmi pernah bilang bahwa suata hari nanti, Mami dan Papi akan mengerti dan dibalik sebuah peristiwa pasti ada hikmahnya.

Ketika aku sudah diizinkan untuk keluar dari rumah sakit, dokter berpesan agar aku tidak terlalu kecapekan. Karena jika aku lelah, penyakitnya bisa kambuh. Satu hal yang membuatku merasa senang ketika keluar dari rumah sakit, Mami dan Papi mengajakku berlibur. Aku pun tidak tahu bagaimana caranya untuk mengungkapkan rasa senangku di hari itu. Aku merasa sangat bahagia, karena impian yang selama ini kudambakan, akhirnya dapat terbayar sudah.

 

Penilaian Akhir Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020-2021
  • Senin, 01 Desember 2020- Kamis, 10 Desember 2020
  • 07.30-11.30

 

Penilaian Akhir Semester (PAS)  yang dilaksanakan di MTs. Al Kautsar dimulai dari tanggal 01 Desember 2020 s.d. 10 Desember 2020. Penilaian akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengukur pencapaian peserta didik setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran selama satu semester. Dikarenakan masih dalam masa pandemi maka kegiatan ini dilaksanakan secara daring ( dalam jaringan ). Khusus untuk kelas tahfiz pada mata pelajaran tahfiz pelaksanaannya dilakukan secara luring ( luar jaringan ).

Proses pelaksanaan penilaian akhir semester ini dilakukan menggunakan aplikasi Ayo Belajar.  Setiap guru bidang studi diwajibkan mengupload soal dan menjadwalkan ulangannya melalui aplikasi tersebut. Kemudian peserta didik diharuskan login pada akun Ayo Belajarnya masing-masing, untuk menjawab soal-soal tersebut sesuai dengan jadwal yang telah diberikan kepada peserta didik. Kegiatan penilaian akhir semester ini setiap harinya dimulai dari pukul 07.30 WIB s.d. 11.30 WIB dan diawasi langsung oleh panitia penilaian akhir semester. Meski pun peserta didik mengerjakan soal ulangannya dari rumah, mereka diwajibkan menggunakan seragam sekolah sesuai dengan tata tertib penilaian akhir semester yang dibuat oleh panitia.

Hasil penilaian akhir semester selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menge­tahui ketuntasan belajar peserta didik. Hasil penilaian ini dapat dimanfaatkan untuk program remedial, pengayaan, dan pengisian rapor.

MTs. Al Kautsar Hebat, Bermartabat, Juara

 

Jadwal Penilaian Akhir Semester (PAS) semester 1 tahun pelajaran 2020-2021

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Guru Nasional MTs. Al Kautsar
  • Rabu, 25 November 2020
  • 7:30 am - 12:00 pm

 

 

Rabu, 25 November 2020 OSIS MTs. AL Kautsar menyelenggarakan acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H serta memperingati Hari Guru Nasional.  Meski dalam masa pandemi  MTs AL Kautsar tidak ingin melewatkan peringatan kedua hal tersebut. Oleh karena itu Kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. .

Kegiatan tersebut dilakukan secara terbatas yang hanya dihadiri oleh Kepala Madrasah, para dewan guru, anggota OSIS dan beberapa peserta didik sebagai perwakilan dari setiap kelas. Namun, bagi peserta didik MTs. AL Kautsar yang tidak dapat hadir dalam acara tersebut dapat menyaksikan rangkaian acara kegiatan melalui siaran langsung di instagram OSIS MTs. AL Kautsar ( @osismtsalkautsar ).

Dalam kegiatan acara ini selain pembacaan Yasin, Ratib, Doa bersama dan pembacaan RAWI Nabi Muhammad SAW  Beberapa peserta didik juga menampilkan persembahan yang dikhususkan kepada para dewan guru. Mulai dari menyanyikan lagu Hymne Guru, berpidato, hingga membacakan puisi. Hal itu dilakukan sebagai bentuk terima kasih kepada guru atas segala keikhlasan dan kesabaran dalam membimbing serta memberikan pembelajaran.

Di akhir acara para dewan guru melakukan proses tukar kado sesama guru dan para perwaakilan peserta didik yang turut hadir pun ikut memeriahkan acara tersebut dengan memberikan kado kepada para dewan guru.

Semoga dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadikan kecintaan kita kepada rosululloh semakin meningkat, semakin berakhlaqul karimah dan semakin gemar mentauladani sosok tauladan terbaik, serta menjadikan washilah untuk mendapatkan syafaat nya dihari akhir nanti. begitu pula peringatan Hari Guru Nasional ini sebagai bentuk ta’dziman,watakriman dan mahabbah kita kepada guru-guru. Besar harapan untuk para peserta didik MTs. Al Kautsar semoga dapat menjadi anak bangsa yang berbudi luhur, berkarakter dan cerdas sehingga mampu menjadi generasi emas harapan bangsa dimasa yang akan datang.

Selamat Hari Guru Nasional Ke-75 “Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar”

 

Mahalul Qiyam
mahalul qiyam

pemotongan tumpeng
pemberian kado dari peserta didik kepada dewan guru