MTs. Al Kautsar Depok

Sejarah

MTs Al Kautsar

Sejarah Singkat MTs. Al Kautsar

Berawal dari adanya sebuah keinginan berkibarnya Pendidikan Islam di tengah-tengah pemukiman yang komplek baik latar belakang pendidikan maupun tingkat social ekonominya, sejumlah tokoh agama dan tokoh pendidikan agama di Kecamatan Sukmajaya berkordinasi untuk menyelenggarakan Lembaga Formal Pendidikan yang benapaskan Islam tingkat SLTP yaitu  Madrasah Tsanawiyah.

Sejalan dengan telah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah dan keberadaan  Masjid Al Kautsar yang diresmikan oleh Presiden RI ke 2 Soeharto, di nilai sebagai lokasi strategis untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka pada Tahun 1986 Tokoh Pendidikan dan Tokoh Agama bersepakat untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah yang diberi nama MTs Al Kautsar

Dengan merekrut sejumlah Madrasah Ibtidaiyah yang berada di Kecamatan Sukmajaya menjadi Kekuatan awal berdirinya MTs Al Kautsar, di mana setiap MI mengirimkan lulusannya untuk melanjutkan di sekolah yang baru didirikan ini. Sehingga Tahun pertama saja meraih murid sebanyak 56 siswa dan saat itu dipimpin oleh Drs. H. Sardinih (1986 – 1989) yang juga menjabat sebagai Penilik (Pengawas) Pendidikan Islam Kecamatan Sukmajaya.

Selanjutnya untuk mengikat kerjasama dengan MI tersebut diminta untuk mengutus guru menjadi tenaga pengajar, sehingga dari tahun ke tahun MTs Al Kautsar tidak hawatir dengan Pendaftaran Siswa Baru.

Sejalan dengan perkembangannya, sesuai dengan tujuan awal ingin mengibarkan bendera pendidikan islam di tengah-tengah masyarakat yang komplek bahkan memandang sebelah mata tentang pendidikan islam yang hanya dinilai sebagai Lembaga Pengajian dan Majelis Ta’lim berubah 180 derajat setelah beberapa prestasi diraih oleh Al Kautsar yang pada akhirnya pandangan masyarakat berubah bahkan rekrutmen siswapun mengalami perubahan yang awalnya siswa MTs diisi dari lulusan MI justru sebaliknya 90 % dari lulusan SD.

Dalam rangka memenuhi tuntutan menjadi Madrasah yang berprestasi Kepala MTs Al Kautsar ke 2 Bapak H. Muhamad Soleh, S.Ag (1989 – 2014), melakukan beberapa inovasi diantaranya menjadikan Al Kautsar sekolah yang menggunakan system QUANTUM LEARNING dan TEACHING yaitu suatu system pendidikan yang selalu mendorong peserta didik untuk selalu aktif, kreatif dan Inovatif dalam proses pendidikan.

Seiring dengan kematangan dan kedewasaan serta pengalaman dalam dunia pendidikan, atas usulan Wakilnya Bapak Shodik Murdiono, S.Pd, MM, Kepala MTs Al Kautsar membuat terobosan baru dengan didirikannya Kelas model yang diberi nama Kelas VIP yang sekarang dikenal dengan sebutan FDC. 

Di sinilah awal kejayaan MTs Al Kautsar baik dari jumlah siswa yang sampai tembus ke angka 850 orang, ataupun tingkat kesejahteraan guru yang berada di atas rata-rata honor guru di Depok dan Pembangunan Fisik yang terdiri dari 2 lokasi berbeda termasuk sarana prasarana yang modern lainnya seperti kelas ber AC, Multi Media bahkan sampai memiliki 3 kendaraan mobil operasional

Pada saat-saat mencapai puncak kejayaan Al Kautsar, Allah SWT memanggil Kepala MTs Al Kautsar H. Muhamad Sholeh, S.Ag kehadirtat-Nya, tampuk pimpinan diserahkan kepada Wakilnya Bapak Shodik Murdiono, S.Pd, MM atas SK Yayasan Al Kautsar Depok.

Di bawah pimpinan Bapak Shodik Murdiono, S.Pd, MM,  MTs Al Kautsar semakin booming dan gaungnya sampai ke tingkat Nasional, hal ini mengingat komitmen beliau untuk meningkatkan kualitas pendidikan MTs Al Kautsar.

Kemajuan sangat terasa diberbagai aspek, keinginan menjadi sekolah modern berangsur-angsur terwujud, cita-cita menjadi cyber school sudah mulai terasa dengan System Informasi Manajemen, di semua lokal terpasang CCTV, Absensi Siswa yang terawasi via sms ponsel orang tua, bel peralihan pelajaran yang otomatis bahkan di setiap ruang tenaga pendidik dan kependidikan serta kantin terpasang PABX bahkan dengan Gerakan Tabungan 2000 sedikit demi sedikit mampu membangun Gedung FDC 3 lantai.

Selanjutnya Yayasan menunjuk wakilnya H. Abdul Kohar, S.Pd.I, MM menjadi penggantinya sebagai Kepala Madrasah yang dilantik pada tanggal 16 Januari 2020.

Mempertahankan prestasi jauh lebih berat dari pada meraihnya, inilah tugas berat Kepala Madrasah baru di samping terus dituntut membangun dan mengembangkan dengan inovasi tiada henti agar MTs Al Kautsar sesuai dengan visinya menjadi madrasah terdepan.

Mengutip dari salah satu bait lagu  Indonesia raya yang berbunyi “Bangunlah jiwanya bangunlah badannya” menjadi landasan dalam membangun pendidikan yang dipedomani H. Abdul Kohar, bahwa membangun jiwa seluruh civitas akademika dengan ilmu agama, akhlakul karimah dan taat beribadah lebih diutamakan dengan tidak melupakan bangunan fisik dan fasilitas modern yang harus terus dikembangkan. Karenanya diselenggarakan pengajian khusus guru MTs Al Kautsar 1 bulan sekali yang diisi oleh guru yang lebih ahli di bidang agama sekaligus Khotmul Qur’an yang sebelumnya guru diharuskan membaca 1 juz yang ditentukan.

Qodarulloh di awal kepemimpinannya H. Abdul Kohar harus menghadapi situasi sulit di masa Pandemi COVID 19 yang tak pernah terbayang sebelumnya. Saat itulah harus putar otak agar MTs Al Kautsar tetap bertahan tentunya dengan beradaptasi pada situasi pandemic tersebut. 

Pembelajaran jarak jauh dimanfaatkan untuk membangun Gedung 2 dengan dana stimulan sumbangan APBD Kota Depok 2 RKB namun disulap menjadi 8 lokal dengan harapan kebutuhan local terpenuhi.

Namun Covid 19 berdampak pada penerimaan murid baru ditambah lagi dengan adanya 4 SMPN yang mengepung wilayah Sukmajaya sehingga hamper semua MTs dan SMP Swasta di Kecamatan Sukmajaya mengalami penurunan drastis di PPDB.

Inovasi terun berjalan demi meningkatkan mutu pendidikan dengan harapan Al Kautsar tetap bertahan pada posisi terdepan dan tidak boleh menyerah dengan keadaan

Akhirnya Kepada Allah SWT kita berserah semoga Al Kautsar menjadi lembaga Pendidikan yang representatip dan membawa manfaat dunia akhirat.

Adapun daftar Kepala Madrasah MTs Al Kautsar Depok, yaitu:

  1. Drs. H. Sardinih (1986-1989)
  2. H. Muhamad Soleh, S.Ag. (1989-2014)
  3. Sodik Murdiono, S.Pd., M.M. (2014-2020)
  4. H. Abdul Kohar, S.Pd.I., M.M. (2020-sekarang)